Kamis, 30 Oktober 2008

Siapa Bilang Promosikan Buku Mahal?

If there's a book you really want to read but it hasn't been written yet, then you must write it. ~Toni Morrison



Memang belum banyak yang mengetahui mengapa saya getol mengadakan acara marak hanya untuk sebuah peluncuran buku. Malah diadakan di gedung mewah (begitu menurut Pak Rosihan Anwar tahun lalu ketika saya adakan acara yang sama di Blizt Café Restoran Jakarta ). Mungkin karena saya terbiasa bekerja di perusahaan yang selalu mengejar target omzet. Gaya marketing ini terbawa ketika saya menjadi penulis buku.





Bersyukurlah saya ketika mulai masuk ke dunia buku dan penulis, banyak kalangan yang membantu dengan sukarela. Bahkan tahun lalu sponsor banyak sekali didapatkan. Promosi cukup heboh dan sukses. Kisah ini sudah pernah saya tulis sebelumnya.



Buku kedua ini berbeda tema dengan buku pertama. Beberapa sumber menyebutkan seorang penulis harus mempunyai ciri khas. Artinya jika dia menulis buku tentang perkawinan maka harus terus menulis buku dengan tema seputar perkawinan. Saya pernah paksakan ingin membuat brandname, bahkan sudah mencapai taraf daftar isi. Saya sudah menulis naskah buku tentang perceraian. Namun naskah ini saya pendam dan tidak pernah saya tawarkan ke penerbit.



Mengapa saya menulis buku dengan tema berbeda? Saya melakukan hal ini, karena tergelitik dengan quote dari Arswendo Atmowiloto. Menurutnya agar mudah menulis dan lancar maka tulislah hal-hal yang paling Anda kuasai. Saya menulis Love and Shock hanya dalam waktu 40 hari saja. Sebab apa yang tertuang dalam buku itu semua pengalaman hidup selama lebih kurang 10 tahun. Buku kedua ini tentang kuliner. Sebab saya hobi masak dan melihat ada celah di pangsa pasar buku Indonesia . Buku-buku kuliner selalu tampil menjadi bestseller di website Gramedia.



Tanpa sadar setelah buku kedua ini saya merasa punya brand-name. Ciri khas saya adalah sebagai penulis buku yang belum pernah ada diterbitkan dalam bahasa Indonesia di Indonesia. Belum ada buku tentang Culture Shock di Indonesia. Juga belum ada buku mengupas kuliner mediterania. Ada naskah Kisah Mini si anak Dua Bangsa yang masih menunggu jawaban LP Publishing house. Naskah yang hampir finishing touch adalah naskah tentang seluk beluk alkohol. Saya juga belum menemukan buku tentang alkohol diterbitkan di Indonesia.





Kembali ke soal promosi buku tahun ini. Ketika buku masih dalam proses editing, saya sudah mulai berpikir dan menganalisa bagaimana agar buku kedua ini sukses seperti tahun lalu. Saya mulai gencar dengan cara mencari EO di milis-milis agar mendapat EO yang handal tapi murah. Namun semua EO ternyata cukup membutuhkan banyak biaya. Bahkan ada yang memberi breakdown biaya hingga angka diatas 50 juta. Saya tidak kaget karena EO adalah company profit oriented. Puluhan EO memberikan penawaran pada saya melalui email.



Endorsemen atau komentar para tokoh tentang isi buku memegang peranan penting untuk promosi buku. Mencari endorser dengan gaya lintang pungkang. Termasuk harus sms-an dan telpon-an dengan Ustadzah Yoyoh beberapa kali. Sebab menu hidangan yang ditulis dalam buku adalah halal dan sehat. Buku bertema kuliner sehat juga harus dapat endorsement dari mereka yang paham mengenai gizi dan kuliner. Melalui milis alumni SMAN 4 Jakarta foundernya Ratna Irma, akhirnya saya dikenalkan dengan pelopor Food Combining. Modal nekad dan ainul yaqin, saya mengirim email ke Andang Gunawan. Sebelumnya saya searching di google tentang beliau. Cukup dibuat takjub dengan kesuksesan buku Food Combining yang tetap masuk dalam kategori bestseller sejak diterbitkan tahun 1999 hingga tahun ini sudah mencapai tahun ke-10.



Salah satu kunci saya dalam melakukan pendekatan pada para tokoh dan selebritis adalah mempelajari latar belakang mereka melalui google search.



Setelah mendapat endorsemen sesuai harapan saya. Langkah selanjutnya menentukan bagaimana membuat acara peluncuran buku nanti. Pernah sempat vacuum diotak saya mengenai promosi buku. Akhirnya datang inspirasi. Mengapa tidak menjadi EO bagi diri sendiri?



Saya bisa menjadi EO berkat pengalaman tahun lalu dari EO Evonica. Venue sama saya pilih. Buku kedua ini tetap akan dilakukan di Blizt. Saya langsung menghubungi manager promosi Blizt;Enrico Fermi dengan email. Langsung tanggal 8 Nopember 2008 dibooking untuk peluncuran buku Hidangan Favorit ala Mediterania. Ternyata harga paket Blizt masih sama dengan harga tahun lalu. Paket termurah Rp50 ribu dan minimum pesan untuk 75 orang. Saya nekad menawar agar diizinkan pesan paket 50 saja. Jadi siapa cepat datang dia dapat makanan. Ditambah ada hidangan hasil demo masak sebanyak dua kali demo.



Kabag promosi Hikmah Mizan Olien yang sedang cuti melahirkan digantikan oleh Sekar Ditta yang masih muda, energik dan sangat kooperatif. Saya lakukan perubahan lokasi tempat peluncuran buku di Jakarta. Tadinya mau mengambil tempat di MP Book Point yang pasti gratis. Saya ganti ke Blizt dengan harapan agar sponsor tertarik. Kapasitas untuk menampung hadirin di Blizt sepuluh kali lipat dari kapasitas jumlah bangku di MP Book Point.



Mencari pembicara juga dengan harap-harap cemas. Maklum lokasi nan jauh dari negeri tercinta. Buku bertema kuliner sehat, haruslah dengan pembicara yang ada hubungannya dengan gizi. Win-win solution berlaku dalam hal peluncuran buku ini. Saya menghubungi kenalan di dunia maya moderator milis IKAZI; Dadi Maskar. Melalui Dadi Maskar saya bisa berbicara langsung dengan Edith Sumedi. Walau pun sempat telpon dari saya tidak diangkat dan saya hanya mendengar ring tones lagu sound track film Ayat-ayat Cinta. Beliau bersedia, hati pun lega. Pembicara untuk konsep talk show biasanya lebih dari satu orang, agar ada keseimbangan. Pilihan jatuh pada pelopor Food Combining Indonesia yang telah memberi endorsemen naskah buku. Cukup dibuat deg-deg juga. Antara iya tau tidak jawaban dari beliau. Maklum Andang Gunawan sudah Top habis dan sudah punya majalah sendiri; majalah Nirmala. Berkat doa dan niat yang baik akhirnya semua yang dicita-citakan tercapai.Kembali saya nekadkan ketika mengirim email ke ahli gizi dan pelopor Food combing; Andang Gunawan, agar jangan mengenakan tarif mahal pada saya. Bahkan saya tawari agar Nirmala menjadi sponsor tanpa harus bayar ke kami. Beliau 100% setuju. Edith Sumedi dan Andang Gunawan menjadi pembicara di acara peluncuran buku Hidangan Favorit ala Mediterania. Wow betapa hati ini gembira.





Tempat sudah dapat dan saya juga memilih Toko Buku Toga Mas untuk kerjasama sebagai lokasi peluncuran di daerah. Berhubung toko buku lainnya seperti Gramedia menginginkan pihak penerbit yang menghubungi mereka. Bagi saya itu too much birokrasi jadi lupakan dulu buat bikin acara di toko buku Gramedia. Toga Mas dengan Arif di Yogya, Andreas di Surabaya dan Diah di Depok saya hubungi melalui telepon. Semua memberi respon sangat baik. Bahkan Toga Mas Surabaya membantu mencarikan tempat lokasi yang lebih besar. Alhamdulillah!



Sponsor yang potensial terus saya dekati. Bak bunga yang harus disiram setiap hari saya melakukan pendekatan terus ke calon sponsor. Ida Arimurti penyiar pujaan sejak zaman saya SMA yang sering ditemani oleh Krishna Murti juga saya kirimi file permohonan sponsoship.Entah berapa banyak orang yang saya kirimi file tersebut. Akhirnya Digibook toko buku online yang menjual e-book bersedia memberi fresh money. Terbayar sudah biaya acara di Blizt. Selanjutnya mencari Mc, moderator dan panitia untuk membantu jalannya acara. Saya kembali memasuki dunia buku ke milis IKAZI dan milis 1001buku mencari volunteer. Saya dapatkan beberapa volunteer. Walau volunteer harus tetap ada uang ganti ongkos transport. Terpikirkan volunteer pun harus dibayar, maka saya hubungi Ries Woodhouse yang selalu senang hati suka rela membantu saya sejak buku pertama hingga buku kedua ini. Kemenakannya yang cantik bersedia menjadi Mc tanpa dibayar se-sen pun.



Setelah ada tempat lokasi, ada tema acara, ada panitia, maka diperlukan alat penunjang promosi seperti backdrop, banner, poster dan undangan. Kembali Sekar Ditta yang masih belia membantu sekuat tenaganya. Design alat promosi harus ditampilkan sebaik dan semenarik mungkin. Dalam jangka waktu 2 hari saja Sekar Ditta sudah mengirim design final alat promosi, dan input koreksi dari saya juga diperhatikan. Alhamdulillah!



Lokasi, tema, panitia, bahan-bahan promosi sudah. Nah bukunya mana? Hmm eh he bukunya sudah selesai dicetak dan harganya dapat ditekan hanya Rp49.500. Dan bagi Anda yang hadir di setiap acara kami akan diberi diskon khusus jika Anda membeli buku Hidangan Favorit ala Mediterania.





Megara , 28 Oktober 2008

Genap satu tahun lalu Sumpah Pemuda dirayakan di Blizt bersama Rosihan Anwar dkk.

1 komentar:

abie... mengatakan...

wah selamat ya ni...
sukses terus bukunya...
insyaallah klo jodoh, saya coba hadir yang tanggal 23Nov...

arif jabok