Minggu, 25 Januari 2009

Declaration Greek Artists for Gaza Rally


Greek Artists' Declaration About Palestine and the Savage Israeli War on Gaza

ccun.org, January 25, 2009



Open to International Artists

ARTIST’S RALLY FOR CULTURE

Dear colleagues,

The secretariat of the Artist’s Rally fir Culture calls upon all artistic unions and foundations, as well as individual artists, to pronounce the 29th of January 2009 as a Day of Solidarity action to the Palestinian People. All artists are asked to get their talent down to the streets!

The idea is that on the 29th of January all kinds of artistic activities will take place in the streets of the world, in order to demonstrate our solidarity to the Palestinian struggle for freedom. We suggest that the attached declaration be adopted as a basis for our common action. Signatures of both the presenting artists and the audience will be gathered under the declaration that will afterwards be given to the United States and Israeli embassies, the Palestinian diplomatic mission in Greece , as well as the European Union office and the United Nations.


The signs can sent to email at this address kinsyskal@yahoo.gr

Colleagues Greetings

Athens , The secretariat of the Artist’s Rally for Culture

DECLARATION


This genocide (genoctony) of unprecedented size and ferocity, against the long and severely suffered Palestinian people is – at the moment taking place at full scale; right in front the eyes of an astonished humanity.

The enormous war – machinery of the State of Israel for some decades now, is systematically exterminating the UNARMED and starving people of Palestine .

Four million Palestinians are being confined within a military camp, the largest ever known in history, after the last international war. 800 kilometers of cement wall encircled by electrically charged wise and cables, plus a severe embargo established along time ago, are daily driving to misery and humiliation a whole people.

The assault squads of Israel – imitating the relevant German SS practice – exercise night raids against Palestinians hoses and kill plain civilians no matter what their age is thus, exterminating whole families, under only vague suspicion, that the victims were sympathizers of the Palestinian Resistance – Fighters.

Joint arrests and assassinations of unarmed people, in cold blood, comprise a daily practice which remind us the blockades and assassinations of innocent civilians just for reasons of retaliation, by the German armed – forces, during the occupation of Greece, in 40’s.

The USA, together with the governments of the EU Countries are desperately trying, to equalize the strongest ever TERRORIZING Institution named “State of Israel” to the sporadic activities of Palestinian people.

This by itself, is obvious and apocalyptic of the imperialists well organized political schedule so as, it‘ll never be a United, independent Palestinian State and Palestinian People shall only have to spread and lose themselves into neighboring, pro-American, Arabian States.

On this historical moment, the Palestinian People gain the reputation, as Universal Symbol of the struggle for Liberty , Independence , Honor and Dignity.

The only hope for the Palestinian People is the active support of global Peoples’ Movements.

Let us net, anyone of us, remain indifferent and uninvolved against the Genoctony, executed nearby, which constitutes the biggest crime against humanity.

We call and ask, ALL OF US, to demonstrate simultaneously, in the form of an International rally,

FOR:

· Withdraw immediately and without terms all the Israeli forces from the Gaza Strip.

· United, Free, Durable, Independent Palestinian State , with East Jerusalem becoming its Capital City .


ARTIST’ RALLY FOR CULTURE
Athens Greece
http://kallitechnes.yooblog.gr
kinsyscal@yahoo.gr

Jumat, 09 Januari 2009

HAMAS BETWEEN LOVE AND HATE COLLIDE




"I would fight my own brother if he took over my home. I don't fight Jews because they are Jews. I fight them because they have stolen and arrogated my land, home and orchards and condemned my people to everlasting misery," Syekh Ahmad Ismail Yassin (founder HAMAS).





Seminggu sudah serangan brutal zionis Israel ke wilayah Gaza yang dihuni sekitar 1,5 juta penduduk. Mayoritas penduduk Gaza adalah para pengungsi Palestina yang terusir dari tanah airnya yang sekarang diduduki oleh Zionis dan dikenal sebagai Israel .



Kebanggaan saya sebagai bangsa Indonesia bertambah, ketika kemarin di saluan tv internasional disebutkan Indonesia tidak punya hubungan diplomatic dengan Israel . Para demonstran di Jakarta berdemo di depan Kedubes USA . Dan langkah ini sangat tepat, sebab bagaimana pun USA adalah pendukung nomor satu bagi Israel . Pesawat tempur F-16 yang canggih buatan US digunakan untuk menggempur dan membunuh anak-anak dan wanita tak berdaya di Gaza . Walau pun perjanjian penjualan penggunaan F-16 tidak boleh digunakan untuk menyerang kaum sipil.



Setelah serangan melalui bombardir udara. Penghancuran mesjid, sekolah, terowongan dan rumah penduduk. Maka kini Israel mulai menyiapkan pasukannya melalui daratan. Jonathan Cook jurnalis independent kebangsaan Inggris yang menetap di Nazareth dan penulis buku “Dissappearing Palestine” menulis dalam artikelnya bahwa warga Israel sendiri pun takut akan perang. Para orang tua di Israel sangat ketakutan jika anak-anak mereka dipanggil untuk maju ke medan pertempuran di Gaza menghadapi pejuang Palestina.



Sebaliknya pejuang Palestina yang sering saya lihat di layar kaca, mereka hanya bersenjatakan batu (intifada) dan tak gentar menghadapi serbuan tank Israel yang modern. Pamor Hamas semakin naik dan banyak mendapat simpati dari berbagai pihak. Sebab penyerangan Zionis Israel terhadap Gaza adalah juga penyerangan terhadap bangsa Palestina.





Israel kini secara frontal hendak menghancurkan Hamas, setelah upaya adu domba zionis terhadap bangsa Palestina melalui adu domba antara Fatah dan Hamas tidak berhasil. Walau pun kontak senjata tahun lalu antara Hamas dan Fatah sempat menimbulkan korban. Kedua kelompok ini diundang oleh Raja Saudi untuk berdamai di Riyadh .



Mahmoud Abbas pemimpin Fatah sekaligus Presiden Palestina, tidak dapat berbuat banyak untuk menghentikan pertumpahan darah di Gaza . Mesir yang selalu mendukung perjuangan rakyat Palestina kini pun seolah tidak peduli akan penderitaan tetangganya. Mesir menutup perbatasannya agar para pengungsi yang sebagian besar wanita dan anak-anak Palestina tidak dapat menyelamatkan diri lagi.





Di hari ke-enam serbuan sudah mencapai lebih dari 410 orang terbunuh dan lebih dari 2070 orang cedera. yang terbunuh selalu saja ada penggantinya. Seorang dokter sukarelawan dari Swiss di Aljazeeera tadi malam mengatakan bahwa seluruh penduduk Gaza yang berjumlah 1,5 juta dalam keadaan terancam kematian dan kelaparan.





Perjuangan bangsa Palestina melawan penjajahan dan kekejaman Israel tidak akan pernah berhenti. Upaya Israel melenyapkan bangsa Palestina tidak akan pernah berhasil. Di hari ke-empatbelas serbuan sudah mencapai lebih dari 790 orang terbunuh, 3300 orang cedera dan ratusan dalam kondisi kritis. Beberapa tokoh elit Hamas gugur. Termasuk DR Nizar Rayan beserta istri dan lima anaknya yang rumahnya digempur oleh pesawat jet Israel .

Minggu, 04 Januari 2009

Demo Gaza di Athena


Sabtu siang di bawah hujan rintik dan cuaca dingin yang menusuk tulang, ribuan pendatang Arab dan orang Yunani berjalan membawa spanduk. Spanduk “Kato heri apo Gaza”. Artinya “Turunkan tangan dari Gaza” atau “Stop penyerbuan atas Gaza.” Selain itu mereka juga mengusung bendera Palestina. Disamping spanduk ani Amerika para pendemo juga memegang sebelah sepatu mereka. Meniru lemparan sepatu buat Bush yang dilakukan jurnalis Iraq.


Ribuan orang yang berdemo ini terdiri dari kalangan birokrat, akademis, mahasiswa, pedagang bahkan tokoh partai politik Yunani.
Perjalanan aksi demo yang dimulai dari kampus (Panistimio) berakhir di depan Kedubes Israel. Para pendemo membakar bendera Israel. Sempat terjadi pelemparan batu dan benda lainnya yang tujuannya untuk merusak bangunan kedubes zionis. Namun segerombolan polisi yang berjajar rapat berhasil mencegahnya. Hingga menjelang malam masih tampak ratusan orang yang berjalan di sepanjang jalan Kifissia.

Demo juga berlangsung di Inggris. Dari kalangan aktifis kemanusiaan, selebritis seperti Annie Lennox hingga anak-anak Inggris turun ke jalanan. Mereka semua prihatin dan sedih melihat sebagian besar korban warga Palestina adalah wanita dan anak-anak.

Resolusi PBB agar Israel menghentikan serangannya, kembali di veto oleh USA. Alarabiya memberitakan 30 tentara Israel yang memasuki Gaza semalam cedera dan dua diantaranya tewas. Dikabarkan Israel mengerahkan 10 ribu tentaranya untuk serbuan ke Gaza. Setiap tentara dibekali senjata otomatis, masker dan berbagai perlengkapan modern bagaikan tentara Amerika di Iraq.

Tahun 2006 diakui oleh dunia bahwa kemenangan ada di pihak Hizbullah. Saat itu Israel menyerang dengan bombardir dan serbuan darat ke Lebanon. Tadi malam saat ditanya oleh Christian Amanpour, menteri dalam negeri Israel mengatakan bahwa hal yang sama tidak akan terjadi di Gaza. Para pemimpin Israel optimis mereka dapat merebut Gaza dari Hamas.


Israel boleh saja berlindung dibawah kekuasaan US karena lobby Yahudi. Simpati seluruh dunia tertuju ke penduduk Palestina yang berjumlah 1,5 juta. Hal ini bisa dilihat dari semaraknya demo di seluruh dunia. Walau jurnalis dilarang masuk ke Gaza oleh Israel. Fakta dan berita perkembangan di Gaza dapat kita akses secepatnya.

Majalah Asosiasi Sosiologi Amerika bulan September 2008 “Sosiologi Kontemporer” dan artikel Yehouda Shenhav bahwa menurut survey 80% Sosiolog kebangsaan Israel mendukung pendudukan terhadap Palestina. Saya juga merasa galau dengan hasil presentasi seorang ilmuwan politik Israel (dari Universitas Hebrew) di Universitas Queens Belfast bulan Nopember lalu dalam panel Agama dan Perubahan Sosial. Ahli ilmu politik ini membenarkan kolonisasi wilayah West Bank mencontoh ide dari kolonisasi Amerika terhadap penduduk asli Amerika (Indian) dan juga pembunuhan massalnya.



Artikel yang dimuat di Cybersabili.com

MENGAPA TAK ADA YANG MENGHENTIKAN ISRAEL?

Zionis Israel yang semena-mena kembali lagi melakukan serangan ke Gaza . Tadi malam di salah satu stasiun tv Yunani disiarkan langsung wawancara pertelepon dari Gaza . Situasi yang semakin memburuk akibat Gaza terisolasi. Tidak ada bantuan yang bias masuk ke sana . Obat-obatan habis dan persediaan darah di rumah sakit juga tidak ada.



Tadi malam pesawat tempur Israel masih menghujani Gaza dengan bom. Akibat bom tampak Gaza menjadi merah membara. Korban yang berjatuhan kebanyakan anak-anak dan wanita yang tidak dapat melarikan diri.





Jika Anda ingat serangan sadis Israel yang dipimpin oleh Olmert tahun 2006 terhadap Lebanon . Saat itu alasannya karena dua orang tentara Israel terbunuh oleh Hezbollah. Setelah lebih dari 1200 orang Lebanon dan Palestina terbunuh dan perjanjian yang menekan Lebanon maka perang dihentikan.



Kini Israel kembali membuat alasan untuk melakukan perang frontal. Akibat seorang Israel terbunuh dan korban di pihak Palestina sudah mencapai lebih dari 300 orang. Penduduk Gaza baik yang muslim maupun non muslim tampak tunggang langgang lari menyelamatkan diri. Wanita terseok-seok lari sambil menuntun anaknya. Korban terkena bom yang kehilangan kaki, tangan dan bahkan kepala yang terbentur sangat banyak sekali.



Mesir yang berdekatan dengan Palestina diminta untuk membuka perbatasannya. Agar para pengungsi dari Palestina bisa masuk menyelamatkan diri. Sehari sebelum serangan menteri luar negeri Israel bertemu dengan menlu Mesir.



Negara-negara Arab hanya bisa mengecam serangan tersebut. Demikian Uni Eropa dan Inggris. Namun tak ada daya saat ini yang bisa menghentikan serangan Israel yang menjajah Palestina puluhan tahun.



Pemimpin Hezbollah; Hassan Nasrallah hanya bisa bersiap siaga jika serangan Israel akan melebar ke Lebanon . Amerika dalam transisi kepimpinan masih ditangan Bush seolah serangan ini sebagai hadiah bagi Bush yang selalu mendukung Israel .