Jumat, 09 Januari 2009

HAMAS BETWEEN LOVE AND HATE COLLIDE




"I would fight my own brother if he took over my home. I don't fight Jews because they are Jews. I fight them because they have stolen and arrogated my land, home and orchards and condemned my people to everlasting misery," Syekh Ahmad Ismail Yassin (founder HAMAS).





Seminggu sudah serangan brutal zionis Israel ke wilayah Gaza yang dihuni sekitar 1,5 juta penduduk. Mayoritas penduduk Gaza adalah para pengungsi Palestina yang terusir dari tanah airnya yang sekarang diduduki oleh Zionis dan dikenal sebagai Israel .



Kebanggaan saya sebagai bangsa Indonesia bertambah, ketika kemarin di saluan tv internasional disebutkan Indonesia tidak punya hubungan diplomatic dengan Israel . Para demonstran di Jakarta berdemo di depan Kedubes USA . Dan langkah ini sangat tepat, sebab bagaimana pun USA adalah pendukung nomor satu bagi Israel . Pesawat tempur F-16 yang canggih buatan US digunakan untuk menggempur dan membunuh anak-anak dan wanita tak berdaya di Gaza . Walau pun perjanjian penjualan penggunaan F-16 tidak boleh digunakan untuk menyerang kaum sipil.



Setelah serangan melalui bombardir udara. Penghancuran mesjid, sekolah, terowongan dan rumah penduduk. Maka kini Israel mulai menyiapkan pasukannya melalui daratan. Jonathan Cook jurnalis independent kebangsaan Inggris yang menetap di Nazareth dan penulis buku “Dissappearing Palestine” menulis dalam artikelnya bahwa warga Israel sendiri pun takut akan perang. Para orang tua di Israel sangat ketakutan jika anak-anak mereka dipanggil untuk maju ke medan pertempuran di Gaza menghadapi pejuang Palestina.



Sebaliknya pejuang Palestina yang sering saya lihat di layar kaca, mereka hanya bersenjatakan batu (intifada) dan tak gentar menghadapi serbuan tank Israel yang modern. Pamor Hamas semakin naik dan banyak mendapat simpati dari berbagai pihak. Sebab penyerangan Zionis Israel terhadap Gaza adalah juga penyerangan terhadap bangsa Palestina.





Israel kini secara frontal hendak menghancurkan Hamas, setelah upaya adu domba zionis terhadap bangsa Palestina melalui adu domba antara Fatah dan Hamas tidak berhasil. Walau pun kontak senjata tahun lalu antara Hamas dan Fatah sempat menimbulkan korban. Kedua kelompok ini diundang oleh Raja Saudi untuk berdamai di Riyadh .



Mahmoud Abbas pemimpin Fatah sekaligus Presiden Palestina, tidak dapat berbuat banyak untuk menghentikan pertumpahan darah di Gaza . Mesir yang selalu mendukung perjuangan rakyat Palestina kini pun seolah tidak peduli akan penderitaan tetangganya. Mesir menutup perbatasannya agar para pengungsi yang sebagian besar wanita dan anak-anak Palestina tidak dapat menyelamatkan diri lagi.





Di hari ke-enam serbuan sudah mencapai lebih dari 410 orang terbunuh dan lebih dari 2070 orang cedera. yang terbunuh selalu saja ada penggantinya. Seorang dokter sukarelawan dari Swiss di Aljazeeera tadi malam mengatakan bahwa seluruh penduduk Gaza yang berjumlah 1,5 juta dalam keadaan terancam kematian dan kelaparan.





Perjuangan bangsa Palestina melawan penjajahan dan kekejaman Israel tidak akan pernah berhenti. Upaya Israel melenyapkan bangsa Palestina tidak akan pernah berhasil. Di hari ke-empatbelas serbuan sudah mencapai lebih dari 790 orang terbunuh, 3300 orang cedera dan ratusan dalam kondisi kritis. Beberapa tokoh elit Hamas gugur. Termasuk DR Nizar Rayan beserta istri dan lima anaknya yang rumahnya digempur oleh pesawat jet Israel .

Tidak ada komentar: