Sabtu, 07 November 2009

Kontra Vaksin Flu Babi

Pro dan kontra masalah vaksin tidak saja terjadi di negara sedang b erkembang dan maju. Timbulnya penyakit baru seperti flu babi dan flu burung sebelumnya cukup membuat was-was kita semua. Saya masih ingat ketika wabah flu burung menelan korban banyak jiwa orang Indonesia, para turis dari manca negara banyak yang ngeri datang ke Indonesia. Bahkan saya ketika itu meminta nasihat dokter di Yunani apakah aman jika bepergian pulang ke kampung halaman saya yang sedang mewabah flu burung. Dokter mengizinkan dan memberikan saya suntika vaksin flu biasa. Saya berangkat pulang ke Jakarta dan kembali ke Yunani dengan sehat wal’afiat.

Tahun 2009 ini dunia heboh dengan berjatuhannya korban flu babi di negara USA dan Mexico yang disebut-sebut sebagai asal-usul berkembang biaknya virus H1N1 (Flu babi). Merambah cepat hingga korban ribuan penderita di UK (Inggris). Di Yunani juga akhirnya ditemukan banyak korban penderita flu babi ini.

Ketakutan para ahli dan masyarakat akan merebaknya virus ini di musim dingin semakin terbukti. Jangankan sebelum munculnya virus flu babi, biasanya di musim dingin sudah menjadi langganan banyak anak-anak, remaja, orang dewasa hingga lansia yang terserang flu biasa. Tuhan juga adil, di musim dingin di negara Eropa musim buah, adalah buah jeruk yang banyak mengandung vitamin C selain buah kiwi.

Mengantisipasi semakin merebaknya flu babi yang dissebut oleh oleh media massa dan departemen kesehatan di Yunani, sebagai flu baru, pemerintah memberikan layanan vaksin flu babi secara gratis di rumah sakit untuk para balita dan lansia dimulai bulan Nopember 2009 ini. Namun tidak semua ahli kesehatan dan dokter yang setuju untuk memberikan vaksin flu babi untuk anak-anak dan orang dewasa yang sehat. Sebab ditemukan beberapa alasannya sebagai berikut:

A. Sejak munculnya vaksin Flu babi ini, WHO sendiri tidak memberikan jaminan 100% akan keamanan vaksin ini.

Para peneliti memperingatkan bahwa penggunaan berlebihan dari vaksin flu dan anti-flu Tamiflu dan obat-obatan seperti Relenza dapat menyebabkan tekanan genetik pada virus flu dan kemudian mereka lebih cenderung bermutasi menjadi strain yang lebih mematikan.
Kebanyakan influenza A musiman (H1N1) strain virus diuji dari Amerika Serikat dan negara-negara lain sekarang resisten terhadap Tamiflu (oseltamivir). Tamiflu telah menjadi obat yang hampir tidak berguna melawan flu musiman.
Para pejabat kesehatan masyarakat dan pemerintah di negara USA dan Eropa tidak memperkenalkan cara untuk memperkuat kekebalan tubuh terhadap flu. Seolah-olah tidak ada pilihan lain di luar vaksin dan obat anti-flu yang ditawarkan, walaupun ada bukti kuat bahwa vitamin C dan D mengaktifkan sistem kekebalan tubuh serta mineral selenium mencegah pemberukan virus dan menghindari tubuh dari penyakit.
B. Ditemukannya ada beberapa orang yang sehat, setelah diberikan vaksin flu babi, dia menjadi lumpuh. Oleh beberapa ahli disebut kasus ini hanya terjadi sedikit saja diantara ribuan orang yang telah diberikan vaksin.

Jika saya boleh berpendapat, vaksin itu ada yang bermanfaat dan juga ada yang bisa membawa mudarat. Saya sendiri memberikan vaksin teratur pada anak-anak saya sejak bayi hingga kini balita. Karena dokter anak di Yunani dan pemerintah menetapkan peraturan wajib vaksin bagi anak-anak. Bahkan anak yang masuk sekolah harus menunjukkan buku kesehatannya. Yang dilihat adalah daftar vaksin anak.

Sedangkan anjuran untuk melakukan vaksin flu biasa, sudah dilakukan jauh hari sebelum terjadi wabah flu babi terjadi di Yunani. Untuk vaksin flu babi, kami memutuskan untuk tidak diberikan pada anak-anak kami. Saya sendiri, sejak kecil tidak pernah disuntik vaksin. Seingat saya kedua orang tua saya memberikan kami banyak asupan buah-buahan yang sehat dan bebas bahan kimia. Karena masa kecil saya kami tinggal di daerah Merbau Labuhan Batu Sumatra Utara; yang banyak terdapat banyak kebun buah dan pohon yang hidup alamiah tanpa semprotan hama dan pupuk. Ketahanan tubuh dan kekebalan tubuh otomatis akan terbentuk dari asupan makanan dan aktifitas badan sehari-hari. Banyak bergerak dan olah raga serta menjaga kebersihan badan.

Semoga saja wabah flu babi di musim dingin ini tidak akan merebak hingga ke Megara tempat kami tinggal. Sebab di Athena sudah beberapa sekolah yang ditutup untuk mengurangi korban flu babi ini.

Tidak ada komentar: