Senin, 28 Januari 2008

Cara Membaca Buku Hemat Biaya

"Wear the old coat and buy the new book."
Austin Phelps

Reading, after a certain age, diverts the mind too much from its creative pursuits. Any man who reads too much and uses his own brain too little falls into lazy habits of thinking. Albert Einstein



Semua juga tahu kalau membaca sudah merupakan kewajiban bagi penulis. Membaca gratis biasanya di perpustakaan, hanya terkadang lokasi perpustakaan yang sulit dijangkau dan jarang tersedia buku baru membuat saya malas pergi perpustakaan.

Bagi yang awam soal dunia tulis menulis, suami saya misalnya. Dia heran kenapa saya sejak menjadi penulis senang membeli buku daripada baju atau barang ‘non benefit”. Saya jelaskan bahwa bagi seorang penulis membaca wajib dan untuk menulis sebuah buku diperlukan banyak referensi, bisa saja menulis sebuah satu buku membutuhkan 100 buku referensi. Suami akhirnya mengerti dan saya jelaskan, prinsip ekonomi bahwa jika membeli buku maka buku bernilai ekonomi tinggi, sebab buku terus membawa manfaat, kalau baju usang dipakai habis tidak bawa manfaat lainnya.

Sebagai ibu rumah tangga yang tidak punya penghasilan, sisa uang belanja atau kemurahan hati suami memberi uang adalah modal untuk membeli buku. Buku-buku referensi saya harganya cukup mahal sebab harus dipesan melalui toko buku yang ada di Athena.

Toko buku favorit saya adalah Papasutirou. Toko buku ini selain melayani pembelian online juga mempunyai 31 toko yang tersebar di seluruh Yunani. Pada mulanya saya datang ke toko buku mengambil pesanan lalu langsung pulang.

Setelah beberapa kali mengunjungi toko buku tersebut, akhirnya toko buku ini menjadi tempat rekreasi bagi saya dan anak-anak. Karena di toko buku Papasutiriou tersedia tempat dan bangku khusus unutk anak-anak membaca, menggambar atau hanya sekedar melihat-lihat.

Di bagian belakang tersedia banyak bangku dan tempat duduk berbentuk panggung untuk membaca bagi orang dewasa. Tersedia kopi hangat, air putih,sedangkan teh tidak ada karena memang tidak populer bagi masyarakat Yunani. Bahkan terkadang disediakan kue jika ada perayaan khusus.

Melihat ada beberapa orang yang duduk membaca dan bahkan mencatat buku, akhirnya saya mencoba melakukan hal yang sama dengan anak-anak. Datang ke toko buku, membaca buku dan mencatat isi buku. Saya mendapat bahan referensi tanpa harus membeli. Hemat pengeluaran dan anak-anak senang diajak ke toko buku.

Design kafer buku dan bahan buku untuk anak-anak sangat menarik hati. Ada buku yang didesign seperti permen warna-warni, ada yang berpita-pita dan bahkan dengan kertas glitter yang berkemilauan. Harga bukunya tentu saja mahal, berkisar antara 10 euro hingga 20 euro untuk buku anak-anak.

Buku-buku yang dijual di Yunani rata-rata tidak disegel atau dibungkus plastik, sehingga pembeli dapat melihat isinya dan bisa memilih. Namun tidak semua buku bisa dicatat isinya di toko, jika buku yang perlu pemahaman mendalam mau tidak mau harus dibeli. Dibaca lebih dalam di rumah dan menambah koleksi perpustakaan pribadi sebagai warisan buat anak cucu.

Buku cetakan bagi saya pribadi tetap unggul dibanding e-book, sebab buku cetak bisa dibaca kapan saja dimana saja dan ringan. E-book jika di print out akan menghabiskan waktu, kertas dan tinta printer selain kemasannya tidak menarik minat. Namun e-book unggul jika buku tersebut merupakan buku langka, buku mahal dan dapat dibaca gratis dan didownload gratis, di www.questia.com misalnya.

Tidak ada komentar: