Minggu, 20 April 2008

A Builder Or A Destroyer?

A Destroyer or A Builder?


Dalam kitab suci Al Quran, Allah SWT melarang kita dengan ayat “… jangan berbuat kerusakan di atas dunia”. Makna yang dalam dan luas sebagai pembuat kerusakan. Siapa saja bisa menjadi perusak,

Dari anak kecil hingga orang tua bisa menjadi perusak. Anak kecil menjadi perusak tatkala dia bermain dan secara tidak sengaja dia merusakkan mainannya akibat rasa ingin tahunya. Seorang remaja yang merokok, merusak dirinya dengan mengisap racun rokok dan menghabiskan uang pemberian orang tua membeli rokok. Seorang pemimpin menjadi perusak ketika membuat peraturan membolehkan perusahaan menebang kayu di hutan lindung.

Seorang yang iri hati dan berburuk sangka bisa menjadi perusak ketika memutuskan hubungan silaturahmi. Seorang yang pesimis dan senang mencela dapat juga disebut perusak. Seseorang yang kurag informasi dan menebar berita bohong bisa disebut perusak. Siapa saja bisa menjadi perusak. Mudah sekali menjadi perusak.

Bagaimana menjadi a builder?

Jika boleh saya berpendapat, siapa saja bisa menjadi a builder. Seorang anak yang membuat istana pasir di tepi pantai ketika bermain dia bisa disebut a builder. Walau pun kemudian dia akan menangis ketika melihat istana pasirnya rubuh diterpa ombak laut. Mantan presiden RI yang wafat tahun lalu disebut sebagai Bapak Pembangunan. Walaupun almarhum bisa disebut juga perusak, akibat keputusan dan kebijakannya sebagai pemimpin di masa lalu.

Seseorang yang memungut kulit pisang atau kaca di jalan bisa disebut a builder. Dia mencegah terjadinya kerusakan atas diri orang lain. Jadi intinya siapa saja bisa menjadi a builder semudah ketika dia menjadi perusak.

Seorang tukang disebut a builder ketika membangun rumah dengan semangat, dia enjoy melakukan pekerjaannya sebagai tukang. Walu rumah yang dibangunya milik orang lain. Namun ada rasa bahagia ketika dia melihat hasil kerjanya bagus.

Sebaliknya seseorang bekerja dengan terpaksa dan melakukan dengan setengah hati, hanya berharap imbalan yang baik, Maka jelas individu ini disebut perusak. Bahkan seseorang yang senang meminta bantuan tanpa memberi imbalan jelas dia termasuk golongan perusak.

Seseorang menjadi a builder bisa dilakukan setiap saat dan setiap hembusan nafas. Melakukan hal yang disebut bermakna ibadah. Namun terkadang ide mencegah perbuatan mungkar dan menegakkan yang ma’ruf, menjadi merusak tatkala nafsu dan egoisme diri muncul.

Megara, 20 April 2008

1 komentar:

WURYANANO mengatakan...

Terima kasih atas do'anya Mbak Hartati. Semoga Allah mengablkan do'a tsb untuk kita semuanya.

Semoga kita semuanya bisa menjadi "Builder" kehidupan yang lebih baik, dan semakin baik lagi.

Salam dari Surabaya,
Wuryanano